Pages

Search This Blog

Thursday, May 14, 2009

Ink-jet ink: tinta 'nge-print' berkualitas

Pernah nge-print pakai printer Hewlett-Packard DeskJet, Canon BJC, atau Epson Color Stylus? Hasilnya pasti lebih bagus dari pada printer dot-matrik (yang suaranya berisik seperti mesin ketik itu lho…). Pengin tahu apa sebabnya? Simak yang berikut ini.

 Teknologi ‘nge-print’ dengan printer dot-matrik telah mulai banyak ditinggalkan. Kini digantikan oleh teknologi baru yg memiliki kualitas hasil lebih baik, cepat dan relatif lebih tak bersuara, teknologi ink-jet printing. Ink-jet printing adalah proses ‘nge-print’ dimana tinta disemprotkan melalui lubang yg sangat kecil (orifice) untuk membentuk gelembung yang diarahkan ke media sehingga terbentuk gambar.

Pada proses ini salah satu komponen yg menentukan adalah tintanya. Sifat kimia dan formulasi tinta menentukan kualitas gambar yg di-print. Selain itu sifat kimia dan formulasi tinta juga menentukan karakter penyemburan tetesan dan reliabilitas sistem printing. Berbagai jenis tinta telah dikembangkan dan digunakan dalam aplikasi ink-jet. Tinta printer yang secara umum saat ini banyak digunakan adalah dengan pelarut air (aqueous/water-based ink), contohnya seri Hewlett-Packard DeskJet, Canon BJC, dan Epson Color Stylus.

Perilaku tetesan tinta ketika jatuh di atas permukaan kertas biasa bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Tinta cenderung menyebar sepanjang serat kertas dan masuk ke dalam ruah (bulk) kertas. Mekanisme pengeringan tinta berbahan dasar air tergantung penetrasi dan absorpsi. Terjadi sedikit penguapan air, tetapi pengeringan dengan cara ini seringkali sangat lambat. Perilaku ini menurunkan kerapatan warna dan resolusi tetesan pada kertas.


Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu tinta:
1. Agar diperoleh hasil printing yang baik maka disyaratkan tinta harus tidak menembus media terlalu dalam sehingga dapat terlihat dari balik kertasnya, penyebaran tinta yang terkontrol dan tidak ada pencampuran warna, tidak ‘mleber’, tidak memercik, tidak berkabut, halus (gloss), dan dapat ‘nge-print’ pada berbagai permukaan.
2. Dalam hal penyimpanan hasil ‘nge-print’-nya maka tinta harus tahan air (waterfast, tidak luntur), tahan cahaya (lightfast, tidak mudah pudar), tahan gosok baik kering maupun basah, cepat kering dan waktu ‘setting’ cepat.
3. Dalam hubungannya dengan kerja mesinnya maka tinta harus membentuk tetesan yang stabil, tidak terjadi seprotan yang melenceng, tidak membentuk kerak atau menyumbat lobang nozzle, langsung bisa digunakan setelah dimatikan, dan tidak mudah berbusa.
4. Dalam hal kompatibilitas dengan mesinnya maka harus tidak menyebabkan korosi pada ‘print head’, tidak ada reaksi kimia dari sistem fluida, mudah dibersihkan dari bagian-bagian printer.
5. Dalam hal stabilitasnya maka tinta harus memiliki masa penyimpanan yang lama, tidak tumbuh mikroba, dan tidak berubah terhadap siklus pemanasan dan pembekuan.
6. Dalam hubungan dengan kesehatan dan keselamatan maka tinta harus tidak beracun, dan tidak mudah terbakar.
Dari persyaratan itu maka beberapa parameter kimia fisika yang penting pada tinta ink-jet adalah sebagai berikut: spektra absorpsi, viskositas, tegangan permukaan (baik statis maupun dinamis), pH, konduktifitas listrik, densiti, tes ‘foaming’, tes korosi, tes filtrasi, humektansi/redisolfabiliti, kecepatan penetrasi (Bristow), tes percepatan penuaan pada kenaikan temperatur, evaluasi terhadap rapatan optik, dan ‘show-through’.

Ok, lalu tinta seperti apa yang memenuhi persyaratan dan parameter tersebut di atas?

Pada umumnya komposisi water-based tinta ink-jet adalah: air deionisasi yang berfungsi sebagai media pembawa dengan konsentrasi sekitar 60-90%, solven yang larut dalam air sebagai humektan atau pengontrol viskositas sebanyak 5-30%, pewarna atau pigmen untuk memberi warna kurang lebih 1-10%, surfaktan sebagai agen pembasah atau penembus sebanyak 0,1-10%, biosida untuk mencegah tumbuhnya materi biologi kurang lebih 0,05-1%, buffer untuk mengontrol pH tinta sebanyak 0,1-0,5%, dan aditif lain misalnya agen chelat, defoamer, solubiliser dan lain-lain dengan konsentrasi >1%. Viskositas tinta ink-jet ini biasanya berada pada daerah 2 sampai 8 cps.

Wah…. ternyata untuk mendapatkan hasil nge-print yang bagus, diperlukan tinta dengan komposisi dan sifat-sifat yang tertentu.

Begitulah…. teknologi akan selalu berkembang untuk kemaslahatan umat kalau kita semua mau berfikir dan belajar. So, jangan pernah berhenti untuk berfikir dan belajar ya….

3 comments:

yitno21 said...

wah kurang ngerti tentang kimia mba'.... tapi info yang bagus bgt.

oya bagaimana caranya qt tau pH tinta??yg baik bagaiman caranya qta milih tinta yang baik??

yitno21 said...

salam kenal n kalau sempat mampir2 di blog sederhana saya mba'

Dwi Hudiyanti said...

salam kenal jg 'Belajar' ;)
tk untuk komennya.
untuk tau pH tinta bisa pakai pH meter.
sedangkan tinta yg baik tentunya yg memenuhi kriteria yg sdh disebutkan di atas. selain itu jg sangat tergantung pada media yg akan digunakan sebagai sarana penerima. 'belajar' tentunya sudah tau, degn tinta yg sama klo kita ngeprint dengan kertas biasa hasilnya akan berbeda dg yg glossy... dst... msh banyak lg contohnya. :)

btw, sdh berkunjung ke Bocah Lanang. bagus n informatif. :)

Post a Comment

Komentar anda akan membantu sempurnanya blog ini :-)